BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam administrasi pendidikan hal yang sangat penting
yang tidak bisa dihilangkan adalah hal pembiayaan pendidikan.Pada hakikatnya
merupakan upaya membangun budaya dan peradaban bangsa. Suatu lembaga akan dapat
berfungsi dengan memadai jika memiliki sistem manajemen yang didukung dengan
SDM, dana/ biaya dan sarana & prasarana.
Dalam UUD 1945 secara tegas mengamanatkan bahwa setiap
warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan
penting dan strategis dalam pembangunan bangsa serta memberikan konstribusi
signifikan atas pertumbuhan ekonomi dan transformasi sosial. Namun untuk
pelaksanaan dan meningkatnya kualitas pendidikan diperlukan pembiayaan untuk
menunjangnya.
Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental
input yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dalam
setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan-tujuan yang bersifat
kualitatif biaya pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Hampir tidak
ada pendidikan yang mengabaikan peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa
tanpa biaya, proses pendidikan tidak akan berjalan.
Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas,
yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan,
baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga. Anggaran biaya pendidikan
terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran
penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
B.
B. Rumusan Masalah
Sebagai usaha mengarahkan pembahasan dalam makalah ini,
maka dirumuskan sebagai berikut :
1.
Apa konsep pembiayaan
dalam pendidikan?
2.
Apa jenis-jenis pembiayaan
dalam pendidikan?
3.
Apa fungsi pembiayaan
dalam pendidikan?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan
masalah tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu:
1.
Memahami konsep pembiayaan
dalam pendidikan?
2.
Memahami jenis-jenis
pembiayaan dalam pendidikan?
3.
Memahami fungsi pembiayaan
dalam pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KONSEP PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan usaha sadar manusia mempersiapkan
manusia yang mempunyai kemampuan untuk berperan aktif dalam membentuk masa
depannya. Pendidikan menurut UU RI No.20 Tahun 2003 adalah pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekutan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian,
kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Biaya pendidikan adalah semua pengeluaran yang memiliki
kaitan langsung dengan penyelenggaraan pendidikan. Anggaran pembiayaan
pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi
anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan.
Secara umum, pembiayaan pendidikan adalah sebuah
kompleksitas, yang didalamnya akan terdapat saling keterkaitan pada setiap
komponen yang memiliki rentang yang bersifat mikro (satuan pendidikan) hingga
yang makro (nasional), yang meliputi sumber-sumber pembiayaan pendidikan,
sistem dan mekanisme pengalokasiannya, efektifitas dan efesiensi dalam
penggunaan dana, akuntabilitas hasil penggunaanya yang diukur dari perubahan
yang terjadi pada semua tataran, khususnya sekolah dan
permasalahan-permasalahan yang masih terkait dengan pembiayaan pendidikan (Dede
Hamdani, www.kompasiana.com,11 march 2011)
Dalam konsep pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal
penting yang perlu dikaji atau dianalisis yaitu biaya pendidikan secara
keseluruhan (total cost) dan biaya
satuan persiswa (unit cost). Biaya
satuan ditingkat sekolah merupakan aggregate
biaya pendidikan sekolah , baik yang bersumber dari pemerintah, orang tua
dan masyarakat yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan dalam satu
tahun pelajaran. Biaya satuan dihitung dengan memperhitungkan jumlah murid pada
masing-masing sekolah maka biaya satuan dianggap standar dan dapat dibandingkan
antar sekolah satu dengan sekolah lainnya. Analisis mengenai biaya satuan dalam
kaitannya dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya dapat menggunakan
sekolah sebagai unit analisis. Dengan menganilisis biaya satuan memungkinkan
mengetahui efesiensi dalam penggunaan sumber-sumber disekolah keuntungan dari
investasi pendidikan dan pemerataan pengeluaran masyarakat pemerintah untuk
pendidikan. Disamping itu juga dapat menilai sebagai alternatif dalam upaya
perbaikan atau peningkatan sistem pendidikan (Mingat, Tan, 1998) dalam buku
Nanang Fattah 2004.
Faktor-faktor yang mempengaruhipem biayaan pendidikan
adalah:
1.
Kenaikan harga (rising prices)
2.
Perubahan relatif dalam
gaji pengajar (teacher’s sallaries)
3.
Perubahan dalam populasi
dan kenaikannya prosentasi peserta didik di sekolah negeri
4.
Meningkatkan standar
pendidikan (educational standards)
5.
Meningkatnya usia anak
yang meninggalkan sekolah
6.
Meningkatnya tuntutan
terhadap pendidikan lebih tinggi (higher
education)
Pembiayaan pendidikan tidak hanya menyangkut bagaimana
pendidikan itu dibiayai. Tetapi menyangkut bagaimana dana yang tersedia
tersebut dialokasikan. Keterbatasan biaya pendidikan dikhawatirkan akan
menurunkan mutu pendidikan, dan meminimalisasi efesiensi dan kesenjangan, baik
menggali sumber biaya maupun mengalokasikan dana. Hasil akhir adalah mutu
pendidikan yang terjaga.
Dengan kata lain, pembiayaan pendidikan adalah upaya
pengumpulan dana untuk membiayai operasional dan pengembangan pendidikan, untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sehingga mampu bekerja sama
dilingkup lokal, regional, nasional, maupun internasional.
B.
JENIS-JENIS BIAYA PENDIDIKAN
Jenis biaya pendidikan dapat dikategorikan kedalam
beberapa kategori sebagai berikut :
a) Biaya Langsung (direct cost)
Biaya pendidikan langsung (direct cost) merupakan biaya
penyelenggaraan pendidikan yang dikeluarkan oleh sekolah, siswa dan atau
keluarga sekolah. Berwujud pengeluaran uang yang secara langsung digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan PBM, penelitian dan pengabdian masyarakat, gaji
guru dan pegawai lainnya, bahan perlengkapan dan biaya perawatan.
Kebanyakan biaya langsung yang dikeluarkan berasal dari
sistem sekolah sendiri, dikeluarkan selain untuk menjaga kelancaran dan
kualitas belajar juga untuk keperluan administrasi sekolah atau alat tulis
kantor.keperluan lain seperti :
§ Biaya tambahan untuk ruangan, perlengkapan, belajar, alat
peraga, bahan laboratorium, pakaian praktik.
§ Biaya transportasi/angkutan sekolah.
§ Biaya buku pegangan guru dan buku perpustakaan.
§ Biaya UKS dan biaya penyelenggaraan counseling.
§ Biaya mendatangkan guru tambahan / nara sumber.
b) Biaya Tidak Langsung (indirect
cost)
Biaya Tidak Langsung (indirect
cost), berbentuk biaya hidup yang dikeluarkan oleh keluarga atau anak yang
belajar untuk keperluan sekolah, biaya ini dikeluarkan tidak langsung oleh
lembaga pendidikan, melainkan dikeluarkan oleh keluarga anak untuk mengikuti
pendidikan. Biaya tidak langsung berupa biaya hidup yang menunjang kelancaran
pendidikannya. Misalnya: ongkos angkutan, pondokan, biaya makan sehari-hari,
biaya kesehatan dan sebagainya.
c) Private cost
Merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan keluarga,
atau segala biaya yang harus ditanggung dan dikeluarkan oleh keluarga anak
untuk keberhasilan belajar anaknya.
Misalnya: keluarga membayar guru les private supaya anaknya pandai bahasa
inggris dan matematika.
d) Social cost
Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat , baik
perorangan maupun terorganisasi untuk membiayai segala keperluan belajar.
Baiaya yang dikeluarkan sebagai wujud partisipasi dalam penyelenggaraan
pendidikan karena pendidikan bukan hanya menjadi tanggungan pemerintah dan
orang tua saja tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama , pemerintah, orang
tua, dan masyarakat.
e) Monetary cost
Selain pengeluaran dalam bentuk uang atau materi ada juga
biaya yang harus dikeluarkan tidak berbentuk uang, melainkan berbentuk jasa,
tenaga, dan waktu. Biaya semacam ini dapat diuangkan atau dinilai dan
disetarakan kepada nilai uang. Biaya semacam ini disebut biaya moneter.
C.
FUNGSI PEMBIAYAAN DALAM PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Fungsi anggaran
disamping sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian juga merupakan alat
bantu dalam mengarahkan suatu lembaga menempatkan organisasi dalam posisi yang
kuat atau lemah. Anggaran juga berfungsi sebagai tolak ukur keberhasilan suatu
organisasi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan, disamping itu dapat
juga dijadikan alat mempengaruhi atau memotivasi pimpinan dan karyawan untuk
bertindak efisien dalam mencapai sasaran lembaga. Apabila dilihat dari
perkembangannya biaya memiliki fungsi yaitu : sebagai alat penaksir, sebagai
alat otorisasi pengeluaran dana, sebagai alat efesiensi.
BAB III
KESIMPULAN
Biaya pendidikan adalah semua pengeluaran yang memiliki
kaitan langsung dengan penyelenggaraan pendidikan. Anggaran pembiayaan
pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi
anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan.
Anggaran atau pembiayaan pendidikan diperlukan karena
anggaran pendidikan merupakan salah satu elemen penting untuk menunjang
jalannya seluruh pelaksanaan pendidikan. Pembiayaan pendidikan berasal dari
beberapa sumber, antara lain pemerintah pusat dan daerah, orang tua peserta
didik, masyarakat, pihak lain serta dari dana sendiri yang halal.
Fungsi anggaran disamping sebagai alat untuk perencanaan
dan pengendalian juga merupakan alat bantu dalam mengarahkan suatu lembaga
menempatkan organisasi dalam posisi yang kuat atau lemah. Anggaran juga
berfungsi sebagai tolak ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai
sasaran yang telah ditetapkan, disamping itu dapat juga dijadikan alat
mempengaruhi atau memotivasi pimpinan dan karyawan untuk bertindak efisien
dalam mencapai sasaran lembaga. Apabila dilihat dari perkembangannya biaya
memiliki fungsi yaitu : sebagai alat penaksir, sebagai alat otorisasi
pengeluaran dana, sebagai alat efesiensi.
DAFTAR PUSTAKA
Fatah, Nanang. Ekonomi
dan pembiayaan pendidikan. Bandung (Remaja Rosdakarya:2002)
Indra Bastian. Akutansi
Pendidikan.Jakarta (Erlangga: 2012)
www.jannahcraftblogspot.com, 1 april 2017
Jika sumber pendapatan tetap untuk satuan paud terdiri atas apa saja
BalasHapusMengapa harus ada jenis pembiayaan?
BalasHapus